Tangselin.com – Banyak orang masih menganggap bahwa olahraga kriket dimainkan di lapangan bundar tanpa aturan ukuran. Namun, bagi para penggemar setia maupun pemain profesional, memahami bentuk lapangan kriket dan bagiannya merupakan dasar penting yang tidak boleh diabaikan.
Lapangan kriket tidak hanya menjadi arena pertandingan, tetapi juga pusat dari strategi, pergerakan, dan bahkan psikologi permainan. Baik bowler, batsman, maupun fielder, semua menyesuaikan peran mereka berdasarkan bentuk dan struktur lapangan. Maka tak heran, setiap bagian lapangan memiliki fungsinya masing-masing dan dapat memengaruhi hasil pertandingan.
Mulai dari pitch sebagai jantung permainan, hingga batas lapangan atau boundary rope, semuanya diatur ketat oleh International Cricket Council (ICC). Tak hanya untuk keadilan pertandingan, tetapi juga untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan pemain selama bertanding.
Artikel ini akan membedah seluruh bagian dari lapangan kriket, mulai dari bentuk umum hingga bagian teknis yang sering tidak diketahui banyak orang. Yuk, kita eksplor lebih dalam!
1. Bentuk Dasar Lapangan Kriket
Lapangan kriket memiliki bentuk oval atau elips. Namun, bentuknya tidak harus simetris sempurna. Hal ini yang membedakannya dengan lapangan sepak bola atau bola basket yang berbentuk persegi panjang.
Ciri khas bentuk lapangan:
-
Umumnya berbentuk oval, meskipun ada juga yang melingkar tidak rata.
-
Terdiri dari beberapa bagian utama: pitch, inner circle, outer field, dan boundary.
-
Tidak ada dimensi baku mutlak, namun ada batas minimum dan maksimum yang ditetapkan ICC.
Ukuran minimum diameter lapangan: ±137 meter
Ukuran maksimum: ±150 meter
Meski terlihat luas, sebagian besar aksi pertandingan sebenarnya terjadi di tengah lapangan, yaitu di bagian pitch.
2. Pitch Kriket: Pusat Aksi Permainan
Bagian paling penting dan vital dalam lapangan kriket adalah pitch. Semua lemparan, pukulan, hingga pertarungan taktis antara batsman dan bowler terjadi di sini.
Spesifikasi pitch:
-
Panjang: 22 yard (20,12 meter)
-
Lebar: 3,05 meter
-
Permukaan: Tanah padat, bisa dengan rumput tipis atau kering
Pitch dibagi dua ujung:
-
Bowler’s end: tempat bowler melempar bola
-
Striker’s end: tempat batsman memukul bola
Di setiap ujung pitch terdapat wicket yang terdiri dari tiga stump dan dua bails. Keberadaan pitch sangat memengaruhi:
-
Arah dan pantulan bola
-
Strategi batting dan bowling
-
Daya tahan fisik pemain
3. Crease: Garis Penentu Area Permainan
Masih di dalam pitch, terdapat beberapa garis yang disebut crease, yang berfungsi untuk menentukan legalitas gerakan bowler maupun batsman.
Jenis-jenis crease:
-
Bowling crease: tempat bowler harus melempar bola
-
Popping crease: batas aman batsman agar tidak terkena run out
-
Return crease: batas samping bagi bowler saat berlari melempar
Garis-garis ini sangat penting dalam menentukan pelanggaran seperti:
-
No ball (jika bowler melewati garis)
-
Run out (jika batsman keluar dari popping crease)
-
Stumped oleh wicket-keeper
4. Inner Circle dan Outer Field
Lapangan kriket juga dibagi ke dalam zona inner circle dan outer field, yang memiliki peran strategis besar, terutama dalam format ODI dan T20.
Inner Circle:
-
Radius: 30 yard (27,43 meter) dari tengah pitch
-
Berfungsi untuk menentukan strategi fielding dalam fase Powerplay
-
Pemain wajib menempatkan sebagian fielder di dalam lingkaran ini
Outer Field:
-
Area di luar lingkaran 30 yard
-
Digunakan untuk menempatkan fielder yang bertugas menangkap bola jarak jauh
-
Seringkali menjadi area di mana batsman mencetak boundary (4 atau 6 run)
5. Boundary: Batas Luar Lapangan
Boundary rope atau garis batas lapangan menjadi penentu skor besar dalam kriket. Ketika bola melewati garis ini tanpa menyentuh tanah, batsman mencetak 6 run. Jika bola menyentuh tanah lalu keluar, mendapat 4 run.
Fakta tentang boundary:
-
Ditarik melingkar mengelilingi seluruh lapangan
-
Jarak dari pitch bervariasi: 59–82 meter
-
Harus terlihat jelas oleh wasit dan kamera
Dalam beberapa pertandingan, jarak boundary disesuaikan untuk menciptakan pertandingan yang lebih menarik dan dinamis.
6. Area Penonton dan Buffer Zona
Walaupun bukan bagian teknis dari pertandingan, lapangan kriket internasional selalu memiliki area:
-
Buffer zone: pemisah antara boundary dan tribun penonton
-
Sight screen: layar putih atau hitam di belakang bowler untuk membantu visibilitas batsman
Pentingnya buffer zone adalah untuk memastikan tidak ada gangguan dari luar lapangan yang bisa memengaruhi pemain.
7. Posisi Pemain dan Area Fielding
Dalam setiap pertandingan, 11 pemain berada di lapangan. Posisi mereka dibagi ke beberapa area berdasarkan arah dan jarak dari batsman:
-
Slip, gully, point: posisi dekat batsman untuk menangkap bola pantul
-
Mid-off, mid-on, cover: posisi menengah untuk menghalau bola
-
Long-off, long-on, third man, fine leg: posisi jauh di area outer field
Penempatan pemain tergantung pada strategi tim, gaya bowler, dan karakter batsman lawan.
Lapangan Kriket Paling Terkenal di Dunia
Beberapa stadion kriket terkenal memiliki bentuk dan dimensi yang unik, seperti:
Nama Stadion | Lokasi | Ciri Khas |
---|---|---|
Melbourne Cricket Ground | Australia | Sangat luas, boundary hingga 82 m |
Eden Gardens | India | Kapasitas besar, atmosfer meriah |
Lord’s Cricket Ground | Inggris | Asimetri unik, lapangan klasik |
Narendra Modi Stadium | India | Terbesar di dunia, desain modern |
Kesimpulan
Bentuk lapangan kriket dan bagiannya sangat memengaruhi strategi permainan, penempatan pemain, hingga gaya bermain batsman dan bowler. Dari pitch hingga boundary, semua zona memiliki peran yang tidak bisa diabaikan.