Cara Mudah Mendapatkan Sertifikasi Halal untuk Produk UMKM agar Naik Kelas dan Diterima Pasar Luas

Panduan Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM
banner 468x60

Cara Mudah Mendapatkan Sertifikasi Halal untuk Produk UMKM

Tangselin.com –  Meningkatkan daya saing produk UMKM bukan lagi sekadar wacana. Di tengah ketatnya persaingan pasar, sertifikasi halal telah menjadi pintu masuk utama untuk menembus pasar nasional maupun global. Banyak pelaku usaha kecil kini mulai menyadari bahwa memiliki label halal bukan hanya kewajiban, melainkan strategi bisnis yang cerdas. Terlebih lagi, dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen Muslim terhadap kehalalan suatu produk, kebutuhan ini menjadi sangat mendesak.

UMKM yang ingin naik kelas harus mampu menunjukkan bahwa produk mereka aman, sehat, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya konsumennya. Dengan begitu, kepercayaan akan tumbuh dan produk lebih mudah diterima di pasar yang lebih luas. Namun, sayangnya masih banyak pelaku UMKM yang bingung bagaimana proses mendapatkan sertifikasi halal ini berjalan.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Padahal, saat ini sudah ada kemudahan dari pemerintah melalui BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) dan berbagai lembaga pendamping halal yang memfasilitasi proses ini secara gratis atau dengan biaya terjangkau. Bahkan, ada banyak pelatihan dan pendampingan yang siap membimbing UMKM dari awal hingga sertifikat diterbitkan.

Lalu, apa saja syarat, proses, dan keuntungan dari sertifikasi halal ini? Bagaimana agar pelaku usaha tidak terjebak dalam prosedur yang rumit? Artikel ini akan membahas langkah demi langkah cara mudah mendapatkan sertifikasi halal untuk UMKM, lengkap dengan strategi agar usaha makin dipercaya dan berkembang.

Manfaat Sertifikasi Halal Bagi UMKM

Memiliki sertifikasi halal membawa segudang manfaat nyata. Pertama, sertifikasi ini menjadi bukti bahwa produk Anda telah melalui proses verifikasi sesuai prinsip syariah dan keamanan pangan. Kepercayaan konsumen akan meningkat seiring dengan status kehalalan yang jelas dan terverifikasi.

Kedua, produk yang telah tersertifikasi halal lebih mudah diterima di berbagai platform penjualan, termasuk marketplace besar dan ekspor. Banyak negara tujuan ekspor mewajibkan produk makanan, kosmetik, hingga obat-obatan memiliki label halal sebagai standar masuk.

Ketiga, sertifikasi halal menjadi nilai tambah untuk bersaing. Konsumen saat ini tidak hanya mempertimbangkan harga dan kualitas, tapi juga aspek kehalalan produk. Dengan demikian, UMKM akan lebih unggul dan lebih berpeluang untuk menggaet pasar loyal.

Terakhir, memiliki sertifikat halal juga membuka peluang mengikuti berbagai pelatihan, promosi, hingga akses modal yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga keuangan berbasis syariah.

Syarat dan Dokumen yang Harus Disiapkan

Sebelum mengajukan permohonan, pelaku usaha harus menyiapkan dokumen penting seperti:

  • Data NIB (Nomor Induk Berusaha)

  • Daftar bahan baku lengkap

  • Proses produksi yang terdokumentasi

  • Surat pernyataan kehalalan bahan

  • Data supplier bahan baku

Panduan Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM

Semua dokumen ini harus konsisten dan menggambarkan praktik produksi sehari-hari. Bila ada bahan campuran, harus dipastikan bahwa bahan tersebut berasal dari sumber yang telah terjamin kehalalannya.

Selain itu, Anda harus memiliki minimal satu pegawai yang telah mengikuti pelatihan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Pelatihan ini bisa diakses secara gratis melalui platform online BPJPH atau lembaga pendamping halal.

Langkah Mudah Mengurus Sertifikasi Halal

Prosesnya ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda tempuh:

  1. Registrasi melalui SIHALAL – Situs resmi BPJPH (https://ptsp.halal.go.id/) menyediakan form digital yang mudah diakses. Anda tinggal membuat akun dan mengisi data usaha serta mengunggah dokumen pendukung.

  2. Pilih Jalur Self Declare – Untuk UMKM dengan bahan baku sederhana dan tanpa alkohol, bisa menggunakan jalur self declare yang lebih cepat dan gratis.

  3. Ikuti Verifikasi dan Validasi – Lembaga pendamping halal akan menghubungi Anda untuk proses verifikasi data, kunjungan lapangan jika diperlukan, dan memastikan prosedur produksi sesuai standar halal.

  4. Sertifikasi Diterbitkan – Bila seluruh proses berjalan lancar, sertifikat halal resmi akan diterbitkan oleh BPJPH dan berlaku selama empat tahun.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut secara disiplin, UMKM Anda bisa mengantongi sertifikasi halal dalam waktu relatif singkat dan tanpa beban biaya tinggi.

Strategi Mempercepat Proses Sertifikasi

Agar proses tidak terhambat, pelaku usaha harus disiplin sejak awal. Pastikan Anda memahami seluruh proses, menyiapkan dokumen sejak awal, dan mengikuti pelatihan yang tersedia. Jangan lupa untuk menyimpan bukti produksi, seperti catatan harian atau foto kegiatan produksi.

Gunakan bahan baku dari supplier yang telah bersertifikat halal. Ini akan mempercepat proses verifikasi karena tidak perlu lagi membuktikan kehalalannya. Selain itu, buat SOP sederhana yang menunjukkan bahwa proses produksi dilakukan secara konsisten dan higienis.

Bergabunglah dalam komunitas UMKM halal atau pelatihan dari Dinas Koperasi setempat agar lebih mudah mendapat informasi terkini dan bimbingan dari mentor berpengalaman.

Peluang Bisnis Setelah Tersertifikasi Halal

Setelah mendapatkan sertifikasi, jangan berhenti di situ. Gunakan sertifikasi ini sebagai bahan promosi. Cetak label halal resmi dan tempel di kemasan produk. Tampilkan logo halal di media sosial, website, dan katalog penjualan Anda.

Bergabunglah dengan event pameran halal, baik lokal maupun internasional. Banyak buyer dari luar negeri hanya menerima produk yang sudah tersertifikasi. Anda pun akan membuka peluang ekspor yang sebelumnya tertutup.

Platform marketplace seperti Tokopedia dan Shopee juga kini memberikan label khusus untuk produk halal. Gunakan ini untuk meningkatkan visibilitas dan kredibilitas Anda di hadapan pembeli.

Dengan demikian, UMKM Anda akan makin dipercaya dan mendapat keunggulan kompetitif yang kuat di pasar yang semakin sadar akan pentingnya kehalalan.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Pelaku UMKM

Meski prosesnya sudah dipermudah, masih banyak UMKM yang gagal mendapatkan sertifikasi halal karena kesalahan sederhana. Misalnya, tidak menyiapkan dokumen dengan benar, mengganti bahan secara sembarangan tanpa pelaporan, atau tidak menjaga SOP produksi.

Ada juga pelaku usaha yang hanya fokus pada produk, tetapi mengabaikan pentingnya kebersihan tempat produksi, yang justru menjadi perhatian utama dalam proses audit halal. Maka dari itu, kedisiplinan dan komitmen sangat dibutuhkan untuk memastikan proses berjalan lancar.

Selain itu, hindari menggunakan bahan yang tidak jelas asal-usulnya. Bahan campuran seperti emulsifier, pewarna, atau perisa harus berasal dari sumber halal atau memiliki sertifikat yang diakui.

Mengapa Sertifikasi Halal Jadi Standar Wajib ke Depan

Pemerintah Indonesia secara bertahap menerapkan kewajiban sertifikasi halal untuk semua produk makanan dan minuman. Ini artinya, dalam waktu dekat, semua pelaku usaha tidak lagi bisa mengabaikan hal ini.

Selain mendukung perlindungan konsumen Muslim, kebijakan ini juga membuka peluang besar untuk ekspor ke negara-negara dengan mayoritas Muslim seperti Malaysia, Brunei, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Produk dengan label halal akan lebih dipercaya dan lebih cepat masuk ke jaringan distribusi global.

Maka dari itu, sejak sekarang UMKM perlu beradaptasi dan mengambil peluang ini. Jangan tunggu sampai kewajiban ini diberlakukan secara ketat. Yang lebih siap akan lebih dulu mendapat pangsa pasar.

Kesimpulan

Dengan memiliki sertifikasi halal, UMKM bukan hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga membangun kepercayaan yang lebih kuat terhadap konsumen. Jangan tunda lagi—ambil langkah cerdas sekarang, tingkatkan daya saing, dan raih pasar yang lebih luas!

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *