Asal Usul Sambo: Bela Diri Khas Rusia yang Mendunia

Asal Usul Sambo: Bela Diri Khas Rusia yang Mendunia

Tangselin.com –  Bila kita menyebut seni bela diri, mungkin yang terlintas pertama adalah Karate dari Jepang, Silat dari Nusantara, atau Kungfu dari Tiongkok. Namun, tahukah Anda bahwa Rusia juga memiliki seni bela diri yang unik dan mematikan? Namanya asal usul Sambo, singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhiya atau dalam bahasa Indonesia berarti “pertahanan diri tanpa senjata”. Bela diri ini lahir dari kebutuhan militer Uni Soviet dan kini telah mendunia, dikenal sebagai sistem pertahanan diri yang efisien dan penuh strategi.

Popularitas Sambo sebagai bela diri khas Rusia tidak terjadi dalam semalam. Bela diri ini dirancang untuk keperluan tempur jarak dekat dan dikembangkan secara sistematis berdasarkan gabungan berbagai teknik bela diri dari seluruh dunia. Sambo bukan sekadar bela diri biasa—ia merupakan manifestasi dari efisiensi, kontrol, dan kekuatan fisik yang digunakan untuk mempertahankan diri maupun menyerang secara efektif.

Bacaan Lainnya

Di masa modern, Sambo telah berkembang menjadi cabang olahraga internasional dengan federasi sendiri dan dipertandingkan di berbagai ajang dunia. Bahkan, petarung legendaris UFC seperti Khabib Nurmagomedov menggunakan Sambo sebagai dasar utama dalam teknik bertarungnya.

Untuk memahami keunikan dan kekuatan bela diri ini, mari kita telusuri asal-usul Sambo dari awal penciptaannya hingga menjadi kebanggaan Rusia yang mendunia.

Latar Belakang dan Kebutuhan Militer Soviet

Pada awal abad ke-20, Uni Soviet menyadari pentingnya memiliki sistem bela diri terpadu bagi militer dan kepolisian. Mereka membutuhkan teknik pertahanan diri yang tidak hanya ampuh di medan pertempuran, tetapi juga mudah diajarkan secara massal dan cepat diterapkan dalam situasi nyata.

Inilah awal mula gagasan lahirnya Sambo. Uni Soviet memutuskan untuk menyusun sistem bela diri nasional yang dapat mengambil kekuatan dari berbagai tradisi bela diri dunia, mulai dari gulat Mongolia, judo Jepang, hingga teknik perkelahian jalanan khas Rusia.

Proyek ini dilaksanakan oleh dua tokoh besar: Vasili Oshchepkov dan Viktor Spiridonov. Oshchepkov adalah praktisi judo dan alumni Kodokan Jepang, sedangkan Spiridonov adalah veteran Perang Dunia I yang mengembangkan gaya bertarung lebih lembut, cocok bagi mereka yang mengalami cedera fisik.

Kombinasi pendekatan mereka menghasilkan sistem yang seimbang antara teknik bantingan, kuncian, hingga pertahanan diri, dan inilah yang menjadi cikal bakal dari bela diri Sambo.

Peresmian Sambo sebagai Sistem Nasional Bela Diri

Pada tahun 1938, pemerintah Uni Soviet secara resmi mengakui Sambo sebagai seni bela diri nasional. Penetapan ini menandai dimulainya perjalanan Sambo sebagai bagian integral dari identitas militer dan budaya olahraga Rusia.

Dalam penerapannya, Sambo dibagi menjadi dua cabang utama:

  • Sport Sambo, berfokus pada pertandingan olahraga, mirip dengan judo namun lebih bebas dari segi teknik.

  • Combat Sambo, lebih kasar dan digunakan untuk pelatihan militer, termasuk teknik pukulan, tendangan, dan pertarungan di tanah.

Kombinasi kedua sistem ini membuat Sambo fleksibel dan adaptif. Militer dan kepolisian menggunakannya untuk situasi ekstrem, sementara masyarakat sipil dapat mempelajari Sport Sambo sebagai olahraga bela diri profesional.

Pengaruh Teknik dari Berbagai Negara

Salah satu hal unik dari Sambo adalah pendekatan eclectic—artinya, ia mengadopsi berbagai teknik dari seni bela diri lain, lalu menyusunnya menjadi satu sistem logis dan terintegrasi. Di dalam struktur teknik Sambo, terdapat pengaruh:

  • Judo dan Jujitsu dari Jepang,

  • Gulat Tatar dan Turki,

  • Gulat Mongolia,

  • dan bahkan elemen dari Silat dan Kungfu.

Namun, Sambo tidak sekadar menjiplak. Teknik-teknik tersebut dimodifikasi agar lebih cepat, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan medan tempur. Oleh sebab itu, Sambo tidak mengandalkan gaya, tetapi efisiensi gerakan.

Pendekatan ilmiah ini membuat Sambo tidak hanya dipelajari oleh praktisi bela diri, tetapi juga oleh pakar olahraga, psikolog militer, dan pelatih atlet nasional di Rusia.

Dari Uni Soviet ke Dunia: Sambo Mendunia

Pada dekade 1960–1980-an, Sambo mulai diperkenalkan ke negara-negara sekutu Soviet. Beberapa negara Eropa Timur, seperti Bulgaria dan Rumania, menjadikannya bagian dari pelatihan kepolisian dan militer.

Langkah besar terjadi ketika pada tahun 1985, Federasi Internasional Sambo (FIAS) resmi dibentuk. Federasi ini mendorong penyelenggaraan kejuaraan dunia, dan pada tahun 2000-an, kejuaraan Sambo mulai diikuti oleh atlet dari Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, dan Brasil.

Puncaknya, pada tahun 2018, Komite Olimpiade Internasional memberikan pengakuan sementara terhadap Sambo sebagai cabang olahraga resmi. Ini membuka jalan agar Sambo bisa menjadi bagian dari Olimpiade di masa depan.

Sambo di Dunia Profesional dan MMA

Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA), Sambo telah membuktikan diri sebagai salah satu bela diri paling efektif. Petarung legendaris seperti Fedor Emelianenko dan Khabib Nurmagomedov adalah lulusan Combat Sambo. Teknik mereka dalam mengendalikan lawan di tanah, melakukan kuncian, dan memanfaatkan celah gerakan lawan adalah inti dari filosofi Sambo.

Keunggulan Sambo dalam MMA antara lain:

  • Kemampuan menjatuhkan lawan dari posisi berdiri,

  • Teknik kuncian yang tidak umum,

  • Kecepatan transisi antara bertahan dan menyerang.

Keberhasilan para petarung Sambo ini menjadikan olahraga ini semakin terkenal dan diakui secara global, terutama di kalangan komunitas bela diri.

Potensi Sambo di Indonesia dan Asia Tenggara

Meskipun belum sepopuler Judo atau Taekwondo, Sambo mulai dikenal di Indonesia melalui ajang kompetisi bela diri campuran dan pelatihan keamanan. Beberapa pelatih bela diri telah membuka kelas Sambo, terutama di kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

Karakter Sambo yang mudah diadaptasi, efisien, dan tidak terlalu terikat tradisi membuatnya cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Dengan sedikit penyesuaian lokal, Sambo bisa menjadi bela diri masa depan bagi generasi muda Indonesia.

Federasi Sambo Asia juga aktif melakukan pelatihan dan promosi di wilayah Asia Tenggara, termasuk Filipina, Thailand, dan Vietnam. Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat, Indonesia akan menghasilkan atlet Sambo yang mampu bersaing di level internasional.

Kesimpulan

Sambo adalah warisan kekuatan, efisiensi, dan semangat inovasi dari Rusia yang kini mendunia. Dari militer Soviet hingga arena olahraga global, Sambo membuktikan bahwa bela diri bisa lahir dari kebutuhan strategis dan berkembang menjadi kebanggaan nasional.

Pos terkait