Area Pitch Kriket dan Fungsinya

Area Pitch Kriket dan Fungsinya
banner 468x60

Tangselin.com –  Saat berbicara tentang olahraga kriket, banyak orang langsung terbayang pemain memukul bola atau berlari mencetak run. Tapi tahukah kamu, bahwa semua aksi krusial dalam kriket berlangsung di satu tempat penting yang disebut pitch? Ya, area pitch kriket dan fungsinya adalah fondasi utama dari setiap pertandingan profesional.

Pitch bukan hanya bagian dari lapangan. Ia adalah jantung permainan kriket. Di sinilah lemparan dimulai, pukulan dilakukan, serta strategi dan teknik diuji. Pemahaman yang baik tentang struktur pitch kriket serta peran setiap bagiannya akan memberikan gambaran utuh tentang dinamika pertandingan yang kompleks namun menarik.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Baik kamu seorang penggemar baru, pemain pemula, pelatih, atau penulis olahraga, mengenal lebih dalam tentang area pitch akan membantumu melihat kriket dari sudut pandang yang lebih tajam. Artikel ini akan membahas semua bagian penting pitch secara detail serta fungsinya yang krusial dalam pertandingan.

1. Dimensi Pitch Kriket yang Wajib Diketahui

Area pitch kriket memiliki ukuran resmi yang ditetapkan ICC (International Cricket Council), dan selalu sama dalam semua format pertandingan: Test, ODI, maupun T20.

Spesifikasi pitch kriket:

  • Panjang: 22 yard atau 20,12 meter

  • Lebar: 10 kaki atau 3,05 meter

  • Permukaan: Tanah padat, biasanya berupa tanah liat yang dikeringkan, dengan atau tanpa rumput tipis

Pitch terletak di tengah lapangan, di antara dua set wicket (gawang kecil) yang menjadi fokus antara bowler dan batsman. Permukaan pitch akan sangat memengaruhi:

  • Bounce atau pantulan bola

  • Putaran (spin)

  • Gerakan bola dari sisi ke sisi (seam)

Area Pitch Kriket dan Fungsinya

2. Bowling Crease: Garis Awal Lemparan Bowler

Bowling crease adalah garis horizontal yang menandai area tempat bowler melempar bola. Garis ini terletak di setiap ujung pitch, tepat di depan wicket.

Fungsinya:

  • Menentukan apakah lemparan sah atau no ball

  • Menjadi patokan posisi wicket-keeper dan batsman

Jika kaki bowler melewati garis ini saat melempar, lemparan akan dianggap no ball — pelanggaran serius yang memberikan keunggulan bagi batsman.

Garis ini panjangnya 8 kaki 8 inci atau sekitar 2,64 meter.

3. Popping Crease: Zona Aman Batsman

Popping crease adalah garis penting untuk batsman. Letaknya sejajar dengan bowling crease, namun sedikit lebih jauh ke arah tengah pitch.

Fungsinya:

  • Menentukan apakah batsman aman dari run out atau stumping

  • Patokan saat batsman memukul bola

Saat batsman ingin mencetak run, ia harus mencapai popping crease di sisi seberang sebelum bola menyentuh wicket. Jika tidak, ia akan dianggap run out.

Popping crease ditarik sejauh 4 kaki (1,22 meter) dari bowling crease.

4. Return Crease: Jalur Lemparan Bowler

Di samping bowling crease terdapat dua return crease, yaitu garis vertikal yang membatasi area lari bowler saat melempar.

Fungsinya:

  • Menentukan apakah gerakan bowler legal

  • Menandai jalur lari bowler saat melakukan delivery

Bowler harus tetap berada di antara dua return crease saat mengayunkan lengannya untuk melempar bola. Jika keluar dari area ini, lemparannya akan dianggap no ball.

Panjang return crease adalah 4 kaki 4 inci (1,32 meter) dari bowling crease ke setiap sisi.

5. Area Wicket: Titik Sentral Strategi Pertandingan

Setiap ujung pitch memiliki satu wicket yang terdiri dari:

  • 3 stump (tiang kayu vertikal)

  • 2 bails (kayu kecil melintang di atas stump)

Fungsinya:

  • Menjadi target bowler untuk menjatuhkan batsman (dengan bowled, run out, atau stumped)

  • Menentukan ujung pitch tempat batsman berdiri

Wicket adalah simbol utama dalam kriket. Menjatuhkan wicket lawan adalah tujuan utama bowler dan fielding team.

Tinggi stump: 71,1 cm. Jarak antar stump: total 22,86 cm.

6. Danger Area: Area Terlarang bagi Bowler dan Batsman

Di tengah pitch terdapat area yang disebut danger area, yaitu jalur sempit di sepanjang garis tengah pitch yang tidak boleh diinjak berulang oleh bowler.

Fungsinya:

  • Menjaga kondisi permukaan pitch tetap baik sepanjang pertandingan

  • Mencegah kerusakan akibat gesekan sepatu pemain

Jika bowler melanggar area ini secara terus-menerus, wasit berhak memberikan peringatan hingga larangan melempar.

Lebarnya sekitar 12 inci (30 cm), sepanjang garis tengah pitch.

7. Permukaan Pitch: Faktor Penentu Gaya Bermain

Permukaan pitch bisa keras, kering, berumput, atau retak—semuanya akan memengaruhi cara bola bergerak dan teknik batsman maupun bowler.

Jenis-jenis permukaan:

  • Green pitch: cocok untuk fast bowler, banyak pantulan

  • Dry pitch: cocok untuk spin bowler, mudah berputar

  • Flat pitch: cenderung seimbang, skor tinggi

  • Cracked pitch: tidak stabil, sering muncul di hari ke-4 dan 5 dalam Test Match

Inilah sebabnya tim sering melakukan analisis pitch sebelum memutuskan urutan batting atau bowling.

8. Fungsi Strategis Pitch dalam Format T20, ODI, dan Test

Dalam T20:

  • Pitch datar memberi keuntungan bagi batsman

  • Skor tinggi, pertandingan cepat, hasil langsung

Dalam ODI:

  • Pitch harus seimbang antara bowler dan batsman

  • Didesain agar menarik sepanjang 50 over

Dalam Test:

  • Pitch bertahan selama 5 hari

  • Perubahan karakter pitch setiap hari mempengaruhi strategi

Stadion Kriket dan Karakter Pitchnya

Setiap stadion besar dunia memiliki karakter pitch berbeda, contohnya:

Stadion Negara Karakter Pitch
M. Chinnaswamy, India India Batting-friendly
WACA, Australia Australia Bounce tinggi, cepat
Old Trafford, Inggris Inggris Spin bowler dominan
Gaddafi Stadium, Pakistan Pakistan Seimbang, skor tinggi

Kesimpulan

Area pitch kriket dan fungsinya mencakup semua bagian penting mulai dari garis, permukaan, hingga wicket yang menjadi pusat strategi pertandingan. Memahami struktur ini akan memperluas wawasanmu dalam menonton atau bahkan bermain kriket secara lebih tajam.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *